Sabtu, 12 April 2014

Akhir Penantian

berhari-hari sendiri
laksana bunga bangkai yang asing
air mata tak henti mengalir
seperti alira sungai yang gemericik
matahari pun ikut merasakan pahitnya hati
yanng menanti kekasih dari hari ke hari
semua yang terjadi tak terulang kembali
hanya harapan bayangi hari sepi ini
berakhirlah sudah penantian ini
karena dia tak kan kembali


karya : khoiriyah mazidah ilmiyah

Selasa, 01 April 2014

punyaku

Puisi Rindu Akan Sahabat

Saat Itu Kita Bersama- Sama Susah Senang Dan Duka
Ketika Dirimu Dirindung Pilu
Aku Pun Ada Disampingmu
Tapi Ada Satu Yang Kamu Yang Kamu Tidak Ketahui
Ketika Ku Memikirkan Bagaimana Hari Esok
Dan Bagaimana Kita Merangkai Semuanya Jika Kita Masih Bersama…..

Rasa Inginku Untuk Bersamamu Itu Sangat Lebih
Disaat Ku Bertemu Denganmu Pada Hari Itu
Tetesan Air Mata Ku Tak Terbendung Sedikit Pun
Pertanda Rinduku Selama Ini Tercapai

Sahabat Kemana Saja Engkau Pergi??
10 Tahun Lamanya Kita Tak Jumpa
Masih Ingatkah Engkau Saat Kita Di Sebuah Saung Kecil
Dimana Saat Itu Hujan Lebat
Kau Bilang Kepadaku
“Kita Akan Selamanya Seperti Ini, Berdua Tak Ada Yang Memisahkan”

Sahabat, Rinduku Telah Terbayar Akan Hadirnya Dirimu
Terimakasih Atas Semuanya
Jika Kita Bisa Bertemu Lagi Akan Kuajak Engkau Mengelilingi Dunia Bersamaku.
by :neneng puji lestari

puisi

Puisi Cinta Lama Bersemi Kembali

Rasa ini..
Mengapa muncul kembali..
Setelah sekian lama terpendam..
Rapi terbungkus dan terkunci..

Rasa ini..
Mengapa tumbuh kembali..
Mengapa secara perlahan berbunga..
Apakah ini yang dinamakan Cinta Lama Bersemi Kembali..
Ahhh.. atau ini hanya perasaanku saja yang berlebihan..

Rasa ini..
Secara bergerilya..
Pelan tapi pasti..
Mampu menyelinap dan membuka hatiku yang sudah lama terkunci dan tertutup rapat tersembunyi sekali..
Tiada satu orang pun yang tahu..
Menerobos masuk ke ruang hatiku..

Rasa ini.. ya rasa ini..
Mengapa datang kembali..
Lihai sekali, mengerti kapan harus menyelinap ke dalam kalbuku..
Rasa ini.. kenapa dengan rasa ini..
Apakah aku sudah merasakan Cinta Lama Bersemi Kembali dalam hatiku ini??


 by :roidhatul hanifah

sahabat

SAHABAt

Sahabat.. 
Engkau adalah permata hatiku..
Engkau bagaikan pelangi 
yang selalu menghiasi hari hariku..

Suka maupun duka..
Kita lewati bersama...
Senang maupun sedih..
Kita rasakan bersama..

Matematika yang tak dapat dihitung..
Pkn yang yak dapat dihakimi..
Bahasa indonesia yang dapat dipahami.
Sejarah yang dapat dikenang..

Itulah arti persahabatanku kkepadamu...

I love you Best Friends..

You are my efelythink for me..

 by:wardatul qolbi

karyaku

NEVER HAVE I FALEN

Your lips speak soft sweetness
Your touch a cool caress
I am lost in your magic
My heart beats within your chest

I think of you each morning
And dream of you each night
I think of your arms being around me
And cannot express my delight

Never have I fallen
But I am quickly on my way
You hold a heart in your hands
That has never before been given away
 by :novi fajariah
SEMANGAT DI BALIK KALUT

Ragaku diam terbelenggu di negeri khayal ini
Jiwaku melayang menghilang sampai aku mati
Tak ada secuil semangat di dalam raga ini
Aku hanyalah insan yang mendustai dunia ini

Malaikat hidupku telah menghilang
Pergi jauh meninggalkanku terbang
Mengenang suatu keadaan dimana aku jalang
Mengabaikan semua mimpi yang terang

Aku berpikir , apakah ini akhir?
Adakah guna aku terlahir?
Apakah ini yang dimaksud kemahiran sihir?
Yang merubah keadaan hingga mahir membuatku tersingkir

Aku terpuruk jatuh ke dalam lubang hampa
Itu karena keterlenaanku akan dunia
Kalian menertawakanku seperti barang hina
Yang tak pantas untuk dipandang dengan mata

Awalnya aku hanya menyesali keterpurukanku
Menangis hina dan rendah akan semua hidupku
Melupakan hal baik yang pernah ada di khayalku
Kalian merendahkan kemampuan otakku yang sedang terpaku

Aku terbangun dan bangkit
Menggeser jeritan keterpurukkan yang sulit
Apa yang aku rasakan mungkin suatu sakit
Tapi ingat , aku sekarang ada di sekitar kalian dan aku mulai bangkit





                                                                                      by: riza eryvianty